Abstraksi
Michael Hadi Putra. 54411460. Teori Komputasi dan Implementasi dalam
bidang Fisika.
Paper, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma, 2015.
Kata Kunci: Paper, Softskill, Teori Komputasi dan Implementasi, Fisika.
Komputasi dapat diartikan sebagai
cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu
algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu
sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Pada bidang fisika (Computational
Physics) digunakan untuk mempelajari implementasi algoritma numerik untuk
memecahkan permasalahan teori kuantitatif fisika yang sudah ada.
Pendahuluan
Secara umum
iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan
model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer
untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam
penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai
bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai
bidang salah satunya dalam bidang fisika.
Fisika
komputasi pada dasarnya adalah menyelesaikan problem-problem fisika yang tidak
dapat diselesaikan secara analitis dengan melakukan pendekatan numerik
berdasarkan teori yang sudah ada. Pendekatan numerik tersebut umumnya dilakukan
dengan bantuan komputer dan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, seperti
Pascal, Python, C, C++, Fortran dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan tidak
semua problem matematik dapat diselesaikan oleh komputer secara langsung.
Problem matematik yang rumit, perlu diubah terlebih dahulu ke bentuk operasi
aritmatika ke penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sederhana agar
dapat dikalkulasi oleh komputer. Pengubahan/penurunan tersebut dikenal dengan
sebutan pendekatan numerik, di mana hasil perhitungannya identik dengan adanya
nilai error.
Problem
matematis yang perlu penurunan dengan metode numerik oleh komputer antara lain:
problem diferensiasi, integrasi, pencarian akar persamaan polinomial orde
tinggi, eigenvalue matrik, boundary value dan lain sebagainya.
Perbedaan Kalkulasi
Analitis dan Numerik
Sedangkan untuk perhitungan
secara numerik, problem diferensiasi dapat diturunkan dengan metode numerik
beda maju (forward different) yang bentuk persamaannya:
dengan mengambil ∆x=0.1, didapatkan =
dengan mengambil ∆x=0.1, didapatkan =
Dari kedua hasil tersebut dapat dibandingkan
perbedaan penyelesaian antara numerik dan analitis mempunyai selisih sebesar
0.2, di mana selisih 0.2 ini nantinya akan dikenal sebagai nilai error.
Daftar Pustaka
[1] http://fisika.ub.ac.id/jurusan/facilities-and-infrastructure/modul-fisika-komputasi/